Jumat, 19 Maret 2010

GSSJA Sulut I Gelar Doa Dan Puasa Bagi Bangsa




(berita dan foto disadur dari media: Harian KOMENTAR)

Airmadidi, KOMENTAR
Seiring agenda kerja seratus hari Badan Pengurus Daerah Gereja Sidang Sidang Jemaat Allah (BPD GSSJA) Sulut I, Selasa (16/03), bertempat di GSJA Sukur, Kecamatan Airmadidi Minut, Puluhan hamba-hamba Tuhan berkumpul, berdoa dan berpuasa bagi bangsa Indonesia dan Propinsi Sulut. Ketua BPD GSSJA Sulut I, Pdt J A Supit mengatakan kegiatan doa puasa ini merupakan nafas gereja, sebab disadari tanpa doa dan puasa, hakekat gereja atau komunitas orang-orang percaya yang dipanggil mengikuti karya terang keselamatan Yesus Kristus adalah nafas hidup gereja dan orang percaya. Alkitab mencatat bagaimana mujizat, kuasa dan karya Allah terwujud saat orang-orang percaya berdoa dan berpuasa,” tutur Supit.
Sementara Sekretaris BPD GSSJA Sulut I, Pdt Loudy Kumayas melalui Humas GSSJA Sulut I, Irvan Grosman mengatakan ada sejumlah permasalahan baik itu social, politik dan ekonomi yang digumuli para hamba Tuhan dalam doa puasa kali ini. “Kita tau namgsa kita sementara dilanda krisis kepercayaan, ketidakpastian hukum dan krisis jati diri, sedangkan tataran local kita akan diperhadapkan dengan pesta demokrasi, Pemilukada gubernur, walikota dan bupati. Gereja khususnya GSJA yang merupakan bagian dari masyarakat yang majemuk tentunya harus peka dan terbeban untuk berbagai masalah ini. Nah, inilah yang menjadi pokok-pokok doa puasa sehari para hamba Tuhan GSSJA Sulut I kali ini,” tandas Grosman seraya menambahkan seluruh hamba Tuhan GSSJA Sulut I yang mewakili wilayah Manado, Minut, Bitung, Satal dan Sitaro bersatu hati berdoa puasa bagi bangsa dan daerah Sulut. Selain agenda rutin tersebut disetiap jumatpun ada doa dan puasa disemua gereja local GSJA.(irv/uly)

Senin, 08 Maret 2010

Minahasa Utara Hadirkan ‘’Kaki Dian’’ Tertinggi dan Terbesar Di Dunia










(Berita disadur dari www.hariankomentar.com)
AIRMADIDI-Warga Minahasa Utara patut berbangga. Sebab jika Brasil memiliki patung Yesus Raja tertinggi di dunia dan kawasan Citraland (Manado) mempunyai patung Yesus Memberkati terbesar di Asia, kini simbol dan obyek wisata religius ‘’Kaki Dian’’ terbesar dan tertinggi di dunia, berdiri kokoh di kaki Gunung Klabat, Minahasa Utara (Minut).
Dalam wilayah pelayanan GSSJA Sulut I, Kabupaten Minahasa Utara adalah wilayah terbesar penyebaran jemaat GSJA. Dengan adanya Monumen Kaki Dian ini jelas sangat membanggakan warga gereja umumnya, apalagi GSJA.
Informasi dari www.hariankomentar.com menyebutkan, monumen ‘’Kaki Dian’’ ini memiliki tinggi 19 meter dan berada di ketinggian sekitar 600 meter dari permukaan laut, mengarah ke Kota Airmadidi, dan dari ketinggian tersebut terlihat jelas sebagian wilayah Minahasa Utara dan Kota Manado. Disamping ‘’Kaki Dian’’ tersebut, turut dibangun sejumlah pendopo dan lokasi untuk berdoa, mengingat kawasan tersebut dibangun sebagai lokasi wisata religius.
Meski belum diresmikan oleh Pemkab Minut, namun tidak sedikit wisatawan lokal dan mancanegara yang mulai mendaki untuk melihat dari dekat monumen tersebut. Bupati Minahasa Utara Drs Sompie SF SIngal MBA saat dihubungi mengatakan, kawasan yang dibangun Kaki Dian tersebut bertujuan sebagai tempat wisata rohani bagi siapa saja.
“Secara rohani (Kaki Dian) memiliki arti kehadiran Allah atau Roh Kudus yang selalu digambarkan dengan api yang terus menyala dan menyertai orang percaya,” terang Singal. Ke depan nanti, lanjut Bupati, kawasan wisata religius tersebut bakal menjadi salah satu ikon Minut yang dikenal Indonesia dan dunia internasional, bahwa di Minut ada ‘’Kaki Dian’’ tertinggi dan terbesar di dunia.
Di sisi lain, dibangunnya Kaki Dian atau Menorah ini, mendapat tanggapan positif dari berbagai kalangan. “Kami menyambut baik dengan adanya Menorah atau kaki dian terbesar dan tertinggi di dunia ini, sebab telah mengangkat citra Minahasa Utara khususnya dan Indonesia pada umumnya. Ke depan, International Jewish Community, para rabi akan turut mempublikasikan tentang kaki dian yang ada di Minut ini dan hal ini sudah dikoordinasikan,” tandas Ketua Jewish Community of Indonesian (JCI), Yaakov Baruch didampingi Kepala Biro Infokom, IN Grosman.
Bahkan katanya, sudah saatnya disiasati miniature ‘’kaki dian’’ sebagai cinderamata yang nantinya bisa menghidupkan dan membangkitkan industri kerajinan UKM di Minut. “Kami siap membantu Pemkab Minut dalam mempromosikan Kaki Dian ini,” ungkap Yaakov mengagumi besarnya ‘’Kaki Dian’’ di Minut.
Dikatakannya, ‘’Kaki dian’’ yang ada di depan Knesset ( Gedung Parlemen Israel ) saja, tingginya hanya 5 meter dimana pada tujuh cabangnya terdapat 29 ukiran timbul yang melukiskan sejarah bangsa Yahudi.
Adanya Menorah di depan Gedung Parlemen Israel, ungkapnya, bertujuan untuk selalu mengingatkan para anggota parlemen setempat mengenai sejarah yang dialami oleh Bangsa Yahudi mulai dari ribuan tahun yang lalu sampai saat sekarang, dengan demikian para anggota parlemen diharapkan selalu berjuang demi kepentingan masyarakatnya.(irv/www.hariankomentar.com)

Logo GSJA


Ketua BPD GSSJA Sulut 1 Pdt John Alex Supit MTh

Minggu, 07 Maret 2010

HUT GSJA Maumbi-Watutumou

HUT ke-46 GSJA Maumbi-Watutumou

Tumengkol: Perkokoh Iman Pengharapan dan Kasih Jemaat

Foto : Pengerja GSJA Maumbi-Watutumou saat didoakan.


Kalawat-Ibadah syukur HUT ke-46 Senin (22/02), Gereja Sidang Jemaat Allah Maumbi-Watutumou meski diwarnai pemadaman listrik yang cukup lama, tapi berlangsung hikmat penuh ungkapan syukur. Meski hanya diterangi PLN (Penerangan Lilin Negara, red), namun Pdt WM Tumengkol MA, dalam khotbahnya mengajak jemaat untuk memperkokoh iman pengharapan dan kasihnya kepada Tuhan Yesus dan kepada sesama.



“Usia pelayanan 46 tahun harus menjadi motivasi bagi jemaat, bukan hanya membuat bangunan gereja yang representative, tapi misi pelayanan mencari jiwa terhilang, petobat-petobat baru harus memenuhi gereja ini. Semua itu akan tercapai jika Iman, pengharapan dan kasih kita kepada Yesus Kristus dan kepada sesama kokoh,” tegas Tumengkol.

Usai ibadah, dirangkaikan dengan penyerahan anak dai keluarga Wakid-Marentek, juga pelantikan pengurus gereja yang terdiri dari sekretaris dan bendahara jemaat, dilengkapi sejumlah komisi, yang didoakan Sekretaris Badan Pengurus Daerah GSSJA Sulut I, Pdt Loudy Kumayas.

Hadir juga dalam ibadah tersebut Pdt JA Timbuleng, Pdt Deysi Tangkudung-Mongi MA, Pdt Steven Kaawoan, para undangan dan seluruh jemaat. Usai ibadah dirangkaikan dengan santap kasih bersama.

Gembala GSJA Maumbi-Watutumou Pdt Clara Budiman-Rintjap STh, didampingi Ketua Panitia Ny Anne Walanda-Lampus mengatakan, sangat berterima kasih kepada seluruh jemaat yang telah membantu sehingga, ibadah berjalan lancar dan sukses.(berita disadur dari www.hariankomentar.com)

Jumat, 05 Maret 2010

BPD GSSJA Sulut I

1. Pdt JA Supit MTh (Ketua)
2. Pdt Hengky Kamagi (Wakil Ketua)
3. Pdt Loudy Kumayas MA (Sekretaris)
4. Pdt Ruth Mantiri-Kaeng (Bendahara)
5. Pdt Bob Salakay (Komisaris)

Komposisi BPD GSSJA SUlut I dan GSSJA Sulut II yang dilantik Ketua Umum GSSJA se-Indonesia Pdt Ishak Kaihatu SH di Aula Agape Kampus STT Parakletos Tomohon awal Februari 2010 silam.

NEWS

Program 100 Hari BPD GSSJA Sulut I
Supit: Tanpa Doa dan Puasa, Gereja Terasa Mati!
Manado, KOMENTAR
Sesuai moto atau core value Gereja Sidang-Sidang Jemaat Allah (GSSJA) di Indonesia yakni mewujudkan jemaat yang Cinta Tuhan, Rendah Hati, Jujur dan Rajin, Badan Pengurus Daerah (BPD) GSSJA Sulut I, mencanangkan program 100 hari dengan menggiatkan lagi doa dan puasa di kalangan jemaat dan para Hamba Tuhan.

“Sejak terpilih dan dilantik saat pemilihan BPD GSSJA Sulut I, kami sudah memiliki program untuk menggiatkan lagi doa dan puasa di kalangan jemaat dan para Hamba Tuhan GSSJA Sulut I. Sebagai pelayan Injil, kami menyadari tanpa doa dan puasa, gereja terasa mati. Tak ada mujizat, tak ada kebangkitan rohani dan jemaat pasti kelaparan rohani. Tapi dengan doa dan puasa, kami yakin sebagaiamana ditulis dalam Alkitab, ada pembaruan hidup dan pembaharuan bagi jemaat, daerah kita bahkan Negara kita,” ungkap Ketua BPD GSSJA Sulut I Pdt John Alex Supit MA didampingi Sekretaris BPD GSSJA Sulut I Pdt Loudy Kumayas.
Sementara itu, Humas BPD GSSJA Sulut I, IN Grosman mengatakan, dalam rapat kerja perdana 20 Februari 2010 silam, telah ditetapkan sejumlah agenda kerja BPD, yang akan disinergiskan oleh wilayah dan gereja local. “Seperti kebaktian persaudaraan dioptimalkan kembali, dan akan digelar perdana di wilayah Airmadidi Bulan April 2010, menargetkan 8 perintisan gereja baru dalam 100 hari ke depan, menggelar seminar bagi Hamba-Hamba Tuhan pada September 2010, Doa dan puasa pelayan injil dan pengerja Sulut I pada Bulan Oktober 2010, juga Natal pada akhir tahun 2010,” jelas Grosman.
Supit mengimbau, setiap minggu pada hari jumat, diwajibkan seluruh gereja local GSSJA Sulut I untuk menggelar doa dan puasa. “Kemudian pada setiap tiga bulan sekali ada pertemuan doa dan puasa bagi seluruh Hamba Tuhan dan pengerja gereja. Tapi kami fokuskan hal ini pada setiap minggunya, dimana setiap gereja menggelar doa dan puasa bagi daerah kita, gereja kita, bangsa dan Negara kita. Sebab tanpa doa dan puasa, gereja pasti mati,” kuncinya.(irv/www.hariankomentar.com)

Monintja pimpin GSSJA Sulut II
Supit Terpilih Ketua BPD GSSJA Sulut I
Tomohon, KOMENTAR
Setelah melalui pemilihan yang ketat lewat Rapat Kerja Daerah (Rakerda) Gereja Sidang-Sidang Jemaat Allah (GSSJA) Sulut I, Jumat (12/02), di Kampus STT Parakletos Tomohon, akhirnya, Pdt Dr John A Supit MTh, terpilih kembali sebagai Ketua Badan Pengurus Daerah (BPD) GSSJA Sulut I periode 2010-2013.

Rapat Kerja Daerah (Rakerda) yang digelar tiga tahun sekali tersebut dihadiri Ketua Umum BPP GSSJA se-Indonesia, Pdt Ishak Kaihatu SH, perwakilan GSJA Indonesia di AS, Pdt Ruddy Lolowang MDiv, Ketua BPD GSSJA Jawa Timur Pdt Jack Lumanauw sekaligus Ketua STT Parakletos Tomohon.
Sementara posisi Wakil Ketua terpilih Pdt Hengky Kamagi, Sekretaris BPD GSSJA Sulut I, Pdt Loudy Kumayas. Sedangkan posisi bendahara Pdt Ruth Kaeng STh dan Komisaris Pdt Bob Salakay.
“Pemilihan berlangsung transparan, semua Hamba Tuhan yang berhak memilih dan dipilih hadir untuk menyatukan komitmen mau dibawa kemana pelayanan GSJA Sulut I tiga tahun ke depan. Hasilnya memang ada sedikit perubahan untuk komposisi BPD GSSJA Sulut I, dimana Sekretaris BPD GSSJA Sulut I tidak lagi dijabat Pdt YA Timbuleng MA, tapi terpilih Pdt Loudy Kumayas yang dulunya menjabat sebagai Komisaris,” jelas Koordinator Divisi Humas Litbang dan Media BPD GSSJA Sulut I, IN Grosman, didampingi Kepala Divisi Litbang dan Kepala Divisi Media, Hendra Lumanau dan Ronald Tampi kepada Komentar Sabtu (13/02) pecan lalu.
SULUT II & GORONTALO
Sementara komposisi BPD GSSJA Sulut II dan Gorontalo terjadi perubahan cukup signifikan, dimana Pdt ME Monintja MA yang sempat mengundurkan diri pada pemilihan beberapa periode lalu kembali terpilih menjadi Ketua BPD GSSJA Sulut II dan Gorontalo. Posisi wakil ketua ditempati Pdt RT Lantu STh, Sekretaris Pdt Herry Wijaya MDiv, bendahara Pdt Samuel Mundung STh, dan Komisaris, dijabat kader muda potensial yang juga dosen STT Parakletos Tomohon Pdt Herry Dahlan MA.
Ketua BPP GSSJA se-Indonesia Pdt Ishak Kaihatu SH mengatakan, diharapkan komposisi dua BPD ini mampu mengaplikasikan core value GSSJA se-Indonesia, dimana mereka melayani Tuhan lewat pengembangan organisasi dengan berdasarkan Cinta Tuhan, Rendah Hati, Jujur dan Rajin.(disadur dari www.hariankomentar.com)