Senin, 08 Maret 2010
Minahasa Utara Hadirkan ‘’Kaki Dian’’ Tertinggi dan Terbesar Di Dunia
(Berita disadur dari www.hariankomentar.com)
AIRMADIDI-Warga Minahasa Utara patut berbangga. Sebab jika Brasil memiliki patung Yesus Raja tertinggi di dunia dan kawasan Citraland (Manado) mempunyai patung Yesus Memberkati terbesar di Asia, kini simbol dan obyek wisata religius ‘’Kaki Dian’’ terbesar dan tertinggi di dunia, berdiri kokoh di kaki Gunung Klabat, Minahasa Utara (Minut).
Dalam wilayah pelayanan GSSJA Sulut I, Kabupaten Minahasa Utara adalah wilayah terbesar penyebaran jemaat GSJA. Dengan adanya Monumen Kaki Dian ini jelas sangat membanggakan warga gereja umumnya, apalagi GSJA.
Informasi dari www.hariankomentar.com menyebutkan, monumen ‘’Kaki Dian’’ ini memiliki tinggi 19 meter dan berada di ketinggian sekitar 600 meter dari permukaan laut, mengarah ke Kota Airmadidi, dan dari ketinggian tersebut terlihat jelas sebagian wilayah Minahasa Utara dan Kota Manado. Disamping ‘’Kaki Dian’’ tersebut, turut dibangun sejumlah pendopo dan lokasi untuk berdoa, mengingat kawasan tersebut dibangun sebagai lokasi wisata religius.
Meski belum diresmikan oleh Pemkab Minut, namun tidak sedikit wisatawan lokal dan mancanegara yang mulai mendaki untuk melihat dari dekat monumen tersebut. Bupati Minahasa Utara Drs Sompie SF SIngal MBA saat dihubungi mengatakan, kawasan yang dibangun Kaki Dian tersebut bertujuan sebagai tempat wisata rohani bagi siapa saja.
“Secara rohani (Kaki Dian) memiliki arti kehadiran Allah atau Roh Kudus yang selalu digambarkan dengan api yang terus menyala dan menyertai orang percaya,” terang Singal. Ke depan nanti, lanjut Bupati, kawasan wisata religius tersebut bakal menjadi salah satu ikon Minut yang dikenal Indonesia dan dunia internasional, bahwa di Minut ada ‘’Kaki Dian’’ tertinggi dan terbesar di dunia.
Di sisi lain, dibangunnya Kaki Dian atau Menorah ini, mendapat tanggapan positif dari berbagai kalangan. “Kami menyambut baik dengan adanya Menorah atau kaki dian terbesar dan tertinggi di dunia ini, sebab telah mengangkat citra Minahasa Utara khususnya dan Indonesia pada umumnya. Ke depan, International Jewish Community, para rabi akan turut mempublikasikan tentang kaki dian yang ada di Minut ini dan hal ini sudah dikoordinasikan,” tandas Ketua Jewish Community of Indonesian (JCI), Yaakov Baruch didampingi Kepala Biro Infokom, IN Grosman.
Bahkan katanya, sudah saatnya disiasati miniature ‘’kaki dian’’ sebagai cinderamata yang nantinya bisa menghidupkan dan membangkitkan industri kerajinan UKM di Minut. “Kami siap membantu Pemkab Minut dalam mempromosikan Kaki Dian ini,” ungkap Yaakov mengagumi besarnya ‘’Kaki Dian’’ di Minut.
Dikatakannya, ‘’Kaki dian’’ yang ada di depan Knesset ( Gedung Parlemen Israel ) saja, tingginya hanya 5 meter dimana pada tujuh cabangnya terdapat 29 ukiran timbul yang melukiskan sejarah bangsa Yahudi.
Adanya Menorah di depan Gedung Parlemen Israel, ungkapnya, bertujuan untuk selalu mengingatkan para anggota parlemen setempat mengenai sejarah yang dialami oleh Bangsa Yahudi mulai dari ribuan tahun yang lalu sampai saat sekarang, dengan demikian para anggota parlemen diharapkan selalu berjuang demi kepentingan masyarakatnya.(irv/www.hariankomentar.com)
Minggu, 07 Maret 2010
HUT GSJA Maumbi-Watutumou
HUT ke-46 GSJA Maumbi-Watutumou
Tumengkol: Perkokoh Iman Pengharapan dan Kasih Jemaat
Foto : Pengerja GSJA Maumbi-Watutumou saat didoakan.
Kalawat-Ibadah syukur HUT ke-46 Senin (22/02), Gereja Sidang Jemaat Allah Maumbi-Watutumou meski diwarnai pemadaman listrik yang cukup lama, tapi berlangsung hikmat penuh ungkapan syukur. Meski hanya diterangi PLN (Penerangan Lilin Negara, red), namun Pdt WM Tumengkol MA, dalam khotbahnya mengajak jemaat untuk memperkokoh iman pengharapan dan kasihnya kepada Tuhan Yesus dan kepada sesama.
“Usia pelayanan 46 tahun harus menjadi motivasi bagi jemaat, bukan hanya membuat bangunan gereja yang representative, tapi misi pelayanan mencari jiwa terhilang, petobat-petobat baru harus memenuhi gereja ini. Semua itu akan tercapai jika Iman, pengharapan dan kasih kita kepada Yesus Kristus dan kepada sesama kokoh,” tegas Tumengkol.
Usai ibadah, dirangkaikan dengan penyerahan anak dai keluarga Wakid-Marentek, juga pelantikan pengurus gereja yang terdiri dari sekretaris dan bendahara jemaat, dilengkapi sejumlah komisi, yang didoakan Sekretaris Badan Pengurus Daerah GSSJA Sulut I, Pdt Loudy Kumayas.
Hadir juga dalam ibadah tersebut Pdt JA Timbuleng, Pdt Deysi Tangkudung-Mongi MA, Pdt Steven Kaawoan, para undangan dan seluruh jemaat. Usai ibadah dirangkaikan dengan santap kasih bersama.
Gembala GSJA Maumbi-Watutumou Pdt Clara Budiman-Rintjap STh, didampingi Ketua Panitia Ny Anne Walanda-Lampus mengatakan, sangat berterima kasih kepada seluruh jemaat yang telah membantu sehingga, ibadah berjalan lancar dan sukses.(berita disadur dari www.hariankomentar.com)
Tumengkol: Perkokoh Iman Pengharapan dan Kasih Jemaat
Foto : Pengerja GSJA Maumbi-Watutumou saat didoakan.
Kalawat-Ibadah syukur HUT ke-46 Senin (22/02), Gereja Sidang Jemaat Allah Maumbi-Watutumou meski diwarnai pemadaman listrik yang cukup lama, tapi berlangsung hikmat penuh ungkapan syukur. Meski hanya diterangi PLN (Penerangan Lilin Negara, red), namun Pdt WM Tumengkol MA, dalam khotbahnya mengajak jemaat untuk memperkokoh iman pengharapan dan kasihnya kepada Tuhan Yesus dan kepada sesama.
“Usia pelayanan 46 tahun harus menjadi motivasi bagi jemaat, bukan hanya membuat bangunan gereja yang representative, tapi misi pelayanan mencari jiwa terhilang, petobat-petobat baru harus memenuhi gereja ini. Semua itu akan tercapai jika Iman, pengharapan dan kasih kita kepada Yesus Kristus dan kepada sesama kokoh,” tegas Tumengkol.
Usai ibadah, dirangkaikan dengan penyerahan anak dai keluarga Wakid-Marentek, juga pelantikan pengurus gereja yang terdiri dari sekretaris dan bendahara jemaat, dilengkapi sejumlah komisi, yang didoakan Sekretaris Badan Pengurus Daerah GSSJA Sulut I, Pdt Loudy Kumayas.
Hadir juga dalam ibadah tersebut Pdt JA Timbuleng, Pdt Deysi Tangkudung-Mongi MA, Pdt Steven Kaawoan, para undangan dan seluruh jemaat. Usai ibadah dirangkaikan dengan santap kasih bersama.
Gembala GSJA Maumbi-Watutumou Pdt Clara Budiman-Rintjap STh, didampingi Ketua Panitia Ny Anne Walanda-Lampus mengatakan, sangat berterima kasih kepada seluruh jemaat yang telah membantu sehingga, ibadah berjalan lancar dan sukses.(berita disadur dari www.hariankomentar.com)
Langganan:
Postingan (Atom)